Michael Bakunin (1814-1876)

BAKUNIN

Michael Bakunin (1814-1876)

Bakunin adalah seorang revolusioner Rusia, yang turut mendirikan Anarkisme. Bakunin berpandangan bahwa sebuah pemberontakan rakyat yang spontan akan menyapu bersih kapitalisme dan negara. Baginya, kekerasan revolusioner akan menciptakan suatu masyarakat baru. Masyarakat itu akan terdiri dari federasi komune-komune. Di dalam komune-komune itu, pendapatan individu akan setara dengan kerja masing-masing orang.

Menganut konspiratorialisme dan avonturisme, Bakunin berkonflik dengan Marx dalam Internasionale (I). Konflik berakhir dengan keluarnya Bakunin dari Internasionale pada 1872. Salah satu akibatnya, sampai hari ini kritik Anarkis terhadap Marxisme berkisar pada sikap otoriter Marx dalam perdebatan itu. Tapi sesungguhnya perdebatan tersebut lebih dari sekadar suatu benturan antarpribadi. Pertama, Bakun menolak semua bentuk aksi politik. Marx menegaskan bahwa kelas buruh perlu bahkan harus meraih kekuasaan politik. Di lain pihak, Bakunin menganggap posisi Marx tersebut sebagai kutuk. Kedua, Bakunin percaya bahwa negara harus dihancurkan oleh kekerasan konspiratorial. Marx mengusulkan kediktatoran proletariat, yang tak lain dari kekuasaan politik proletariat atas negara (antitesis dari kediktatoran burjuis alias kekuasaan politik burjuasi atas negara). Bakunin menolak keras usul Marx dengan menandaskan bahwa kediktatoran proletariat akan bermuara pada sebentuk tirani yang baru.

Bagi Marx, kediktatoran proletariat berarti kontrol demokratis negara oleh kelas buruh yang mengorganisir diri secara politik. Tapi, ketika Revolusi Rusia terkurung dan nyaris hancur-lebur karena degempur kontra-revolusi dari segala penjuru, kaum Stalinis mendistorsi konsep tersebut. Di bawah birokrasi Stalinis, kediktatoran proletariat menjadi kekuasaan Partai Komunis atas negara, lepas dari kontrol demokratis kelas buruh. Partai pelopor revolusioner (revolutionary vanguard party) yang dicetuskan Lenin sebagai alat perjuangan kelas buruh berubah menjadi partai yang menguasai kelas buruh dan segenap rakyat pekerja. Kenyataan ini seolah membenarkan penolakan Bakunin. Hingga hari ini, kritik kaum Anarkis terhadap Marxisme berkisar pada konsep yang telah didistorsi oleh Stalinisme.

Menurut Marx sepanjang kelas burjuis ada, kelas buruh harus mempergunakan negara untuk melucuti alat-alat produksi kapitalis. Ini merupakan cara yang paling efektif dalam mengubah masyarakat sekaligus meminimalkan kekerasan. Ironisnya, kaum Anarkis mengutuk hal ini sebagai sesuatu yang secara potensial otoritarian. Padahal, demi menghancurkan negara dengan kekerasan, mereka menganjurkan perang sipil. Begitu juga halnya dengan upaya mengubah masyarakat dengan menafikan negara, yang bisa bermuara pada “perang semua melawan semua.” ***

Leave a comment