Mengenal Karl Marx

karl-marx-H

Foto: Karl Marx (sumber: history.com)

“Berkenaan dengan diri saya sendiri, bukan saya yang telah berjasa menemukan keberadaan kelas-kelas dalam masyarakat modern atau perjuangan di antara mereka. Jauh sebelum saya, para pakar sejarah borjuis telah menggambarkan perkembangan historis dari perjuangan kelas ini; dan para pakar ekonomi borjuis [telah menggambarkan] anatomi ekonomi dari kelas-kelas itu. Hal baru yang telah saya lakukan adalah membuktikan:

  1. bahwa keberadaan kelas-kelas hanya berkait-kelindan dengan fase-fase historis, fase-fase yang partikular dalam perkembangan produksi.
  2. bahwa perjuangan kelas niscaya mendorong kepada kediktatoran proletariat.
  3. bahwa kediktatoran ini sendiri hanya merupakan transisi kepada penghapusan semua kelas dan kepada suatu masyarakat tanpa kelas.”

 Karl Marx, Letter to Weydemeyer (5 Maret 1852)

Karl Marx dilahirkan pada 5 Mei 1818, di kota Trier di Rheinish Prussia. Keluarganya Yahudi, yang terpaksa menjadi Protestan pada 1824. Keluarga ini borjuis-kecil; ayahnya seorang pengacara.

Setelah lulus dari Gymnasium (SMA) di Trier, Marx masuk universitas, pertama di Bonn dan kemudian di Berlin, di mana ia mempelajari hukum, dengan pengkhususan di bidang sejarah dan filsafat. Ia menyelesaikan studinya pada 1841, dengan merampungkan tesis doktoral tentang filsafat Epikuros. Pada waktu itu, Marx adalah seorang idealis Hegelian dalam pandangan-pandangannya. Di Berlin, ia terhisab dalam lingkaran “Kaum Hegelian Kiri” (bersama Bruno Bauer dan lain-lainnya) yang berupaya menarik kesimpulan-kesimpulan ateistis dan revolusioner dari filsafat Hegel. Ludwig Feuerbach mulai mengkritik teologi, khususnya setelah 1836, dan ia mulai berpaling kepada materialisme, yang pada 1841 menjadi pengaruh utama dalam filsafatnya (The Essence of Christianity).

Setelah lulus dari universitas, Marx pindah ke Bonn, dengan berharap akan menjadi seorang profesor. Namun, kebijakan reaksioner pemerintah membuat Marx meninggalkan idea tentang karier akademik. Setelah Ludwig Feuerbach kehilangan kursi profesoratnya pada 1832 (dan tidak diizinkan kembali ke universitas itu pada 1836); dan pada 1841 pemerintah melarang profesor muda Bruno Bauer memberi kuliah di Bonn.

Pada permulaan 1842, beberapa borjuis radikal di Rhineland (Cologne), yang bersentuhan dengan kaum Hegelian Kiri, mendirikan sebuah surat kabar yang beroposisi dengan pemerintah Prusia. Surat kabar tersebut dinamai Rheinische Zeitung. Marx dan Bruno Bauer diundang untuk menjadi kontributor utama. Pada Oktober 1842 Marx menjadi editor kepala dan pindah dari Bonn ke Cologne.

Warna surat kabar itu, yang demokratik-revolusioner, menjadi semakin tegas di bawah penyuntingan Marx. Pemerintah bereaksi, mula-mula dengan memberlakukan sensor atas surat kabar tersebut. Kemudian, pada 1 Januari 1843 pemerintah membredelnya. Marx dipaksa mengundurkan diri dari jabatan editor kepala sebelum pembredelan itu. Tapi pengunduran dirinya tidak menyelamatkan surat kabar tersebut, yang kemudian berhenti terbit pada Maret 1843. Tentang artikel-artikel utama Marx yang dimuat dalam Rheinische Zeitung, Engels mencatat, sebuah artikel tentang kondisi kaum tani penaman anggur di Moselle Valley. Aktivitas-aktivitas jurnalistik Marx meyakinkannya bahwa ia belum cukup memahami ekonomi politik, dan dengan penuh semangat ia berencana untuk mempelajarinya.

Pada 1843, Marx menikah di Kreuznach, dengan seorang sahabat sejak masa kanak-kanak, Jenny von Westphalen, yang telah menjadi tunangannya saat masih mahasiswa. Jenny berasal dari sebuah keluarga borjuis dari kalangan ningrat Prusia. Abang istrinya menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Prusia semasa periode yang sangat reaksioner, 1850-58. Bersama Marx menjalani hidup yang jauh dari kemapanan, Jenny adalah pendamping setia Marx hingga akhir hayatnya.

Pada musim gugur 1843, Marx pergi ke Paris guna menerbitkan sebuah jurnal radikal, bersama dengan Arnold Ruge (1802-1880). Hanya satu isu dari jurnal ini, yakni Deutsch-Französische Jahrbücher, muncul. Penerbitannya tidak dilanjutkan karena kesulitan untuk mendistribusikannya secara rahasia di Jerman, di samping kesetidaksepahaman dengan Ruge. Artikel-artikel Marx dalam jurnal ini memperlihatkan bahwa ia sudah menjadi seorang revolusioner yang menganjurkan “kritik tanpa belas kasihan terhadap segala sesuatu yang ada,” dan secara khusus “kritik dengan senjata,” dan menyeru kepada massa rakyat dan proletariat.

Juga pada 1843, Feuerbach menulis karyanya yang termashyur, Principles of the Philosophy of the Future. “Orang harus telah mengalami bagi dirinya sendiri efek yang membebaskan” buku-buku ini, Engels kemudian menulis, “Kita [yakni kaum Hegelian Kiri] semua telah sekaligus menjadi kaum Feuerbachian.”

Pada September 1844, Frederick Engels datang ke Paris untuk beberapa hari, dan sejak saat itu menjadi sahabat terdekat Marx. Tak lama setelah pertemuan, Marx dan Engels bekerja sama untuk memproduksi karya matang Marxisme yang pertama – The German Ideology. Dalam karya ini, yang secara luas diproduksi sebagai respon terhadap materialisme Feuerbach, Marx and Engels menetapkan pondasi-pondasi Marxisme dengan konsepsi materialis tentang sejarah, dan memisahkan diri dari idealisme Hegelian Kiri dengan suatu kritik terhadap Bruno Bauer dan Max Stirner. “Para filsuf hanya telah menafsirkan dunia dengan berbagai cara,” tulis Marx dalam sebuah garis besar untuk permulaan buku itu, “yang penting adalah mengubahnya.”

Di pertengahan hingga akhir 1840-an baik Marx dan Engels mengambil peran yang palig aktif  dalam kelompok-kelompok revolusioner yang paling mendidih pada waktu itu di Paris (secara khusus, saat itu doktrin Proudhon sangat penting waktu itu, yang diporakporandakan Marx dalam bukunya, Poverty of Philosophy, 1847).

Atas desakan pemerintah Prusia, Marx diusir dari Paris pada 1845, dianggap oleh kedua pemerintah sebagai seorang revolusioner yang berbahaya. Marx kemudian pindah ke Brussels. Pada musim semi 1847 Marx dan Engels bergabung dengan sebuah masyarakat propaganda rahasia yang bernama Liga Komunis. Marx dan Engels mengambil suatu peran  yang menonjol dalam Kongres II Liga (London, November 1847), yang atas permintaannya mereka menyusun Manifesto Komunis, yang muncul pada Februari 1848. Dengan kejelasan yang luar biasa, Manikom mensketsakan sebuah konsepsi-dunia yang baru berdasarkan materialisme. Dokumen ini menganalisis ranah kehidupan sosial; teori tentang perjuangan kelas; tugas-tugas kaum Komunis; dan peran revolusioner – para pencipta suatu masyarakat baru, masyarakat komunis.

Saat pecah Revolusi Februari 1848, Marx diusir dari Belgia. Ia kembali ke Paris, dari mana, setelah Revolusi Maret, ia pergi ke Cologne, Germany, di mana Neue Rheinische Zeitung diterbitkan dari 1 Juni 1848 sampai 19 Mei 1849, dengan Marx sebagai editor kepala. Konter-revolusi yang menang pertama-tama menghasut pengadilan terhadap Marx (ia diputus bebas pada 9 Februari 1849), dan kemudian mengusirnya dari Jerman (16 Mei 1849). Pertama, Marx pergi ke Paris, di mana ia lagi-lagi diusir setelah demonstrasi 13 Juni 1849. Kemudian ia pergi ke London. Ia tinggal di sana hingga kematiannya.

Kehidupan Marx sebagai seorang eksil politik adalah kehidupan yang sangat-sangat sulit, sebagaimana korespodensi antara Marx dan Engels ungkapkan dengan jelas. Kemiskinan membebani dengan berat Marx dan keluarganya; jika saja bantuan keuangan yang konstan dan tak berpamrih dari Engels, Marx mungkin tidak saja tak akan mampu menyelesaikan Kapital, tapi juga secara tak terelakkan akan dihancurkan oleh kelaparan dan kekurangan gizi.

Kebangunan kembali gerakan-gerkaan demokratis pada akhir dekade 1850an dan 1860an mendorong Marx kembali ke dalam kerja politik. Pada 1864 (September 28) Perhimpunan Kaum Pekerja Internasional (International Working Men’s Association — Internasionala Pertama – didirikan di London. Marx adalah hati dan jiwa organisasi ini, dan pengarang dari pidatonya yang pertama sekian banyak resolusi, deklarasi, dan manifesto.  Dalam mempersatukan gerakan buruh dari berbagai bentuk dari sosialisme non-proletarian (Mazzini, Proudhon, Bakunin, trade-unionisme liberal di Inggris, penyimpangan-penyimpangan Lassallean ke kanan, dsb.), dan dalam memerangi teori-teori dari semua seksi dan aliran in, Marx di sini memerinci taktik yang seragam untuk perjuangan proletarian kaum pekerja di berbagai negeri.

Menyusul keruntuhan Komune Paris (1871) — yang tentangnya Marx memberi sebuah analisis materialistik yang sangat jelas atas peristiwa-peristiwa ini dalam The Civil War in France, 1871 — dan perpecahan Bakunin dalam Internasionale, organisasi itu tidaaak bisa lagi eksis di Eropa. Setelahhh Kongres Internasionale di Den Haag (1872), Dewan Umum Internasionale telah memainkan bagian historisnya, dan sekarang membuat jalan bagi suatu periode dari suatu perkembangan yang jauh lebih besar dalam gerakan buruh di semua negeri di dunia, suatu periode yang di dalamnya gerakan tumbuh dalam cakupan, dan partai-partai kelas pekerja sosialis di negara-negara-bangsa individual terbentuk.

Kesehatan Marx sangat merosot karena pekerjaan yang berat di Internasionale, menulis, dan mengorganisir. Ia melanjutkan pekerjaan meneliti kembali ekonomi politik dan menyelesaikan Kapital. Dikumpulkannya amat-sangat banyak bahan baru. Dipelajarinya sejumlah bahasa (Rusia, misalnya; Marx sangat fasih dalam bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris). Namun, kesehatan yang buruk tidak memungkinkannya untuk menyelesaikan dua volume terakhir Kapital (yang kemudian dihimpun Engels dari catatan-catatan Marx).

Istri Marx wafat pada 2 Desember 1881, dan pada 14 Maret 1883, Marx meninggal dunia dengan tenang di kursi kerjanya. Ia dimakamkan di sisi makam isterinya, di Highgate Cemetery di London. Tentang anak-anak Marx beberapa meninggal dunia semasa kanak-kanak di London, ketika keluarga itu tinggal di lingkungan papa. Tiga puteri menikah dengan kaum sosialis Inggris dan Prancis; Eleanor Aveling, Laura Lafargue, dan Jenny Longuet. Putera Jenny Longuet adalah anggota dari Partai Sosialis Prancis. ***

 


Diterjemahkan oleh Pandu Jakasurya dari “Marx, Karl (1818-1883)”, Marxist Internet Archives, https://www.marxists.org/glossary/people/m/a.htm#marx-karl. Teks ini sendiri diambil dari bab pertama tulisan V.I. Lenin, Karl Marx: A Brief Biographical Sketch With an Exposition of Marxism, https://www.marxists.org/archive/lenin/works/1914/granat/ch01.htm

One comment

Leave a comment