Pernyataan Sikap

Pernyataan Sikap SPARTAKUS Indonesia tentang Kekerasan yang Terjadi di Tolikara 17 Juli 2015

Pernyataan Sikap SPARTAKUS Indonesia tentang Kekerasan yang Terjadi di Tolikara pada saat Idul Fitri 17 Juli 2015

Pada 17 Juli 2015, tepatnya pada saat umat Muslim melaksanakan Ibadah Sholat Id Idul Fitri di sebuah mushola di Tolihara, sekumpulan massa mendatangi mushola tersebut dan berniat membubarkan ibadah yang sedang berlangsung. Tak lama kemudian, setelah negosiasi dengan aparat dan jemaah yang sedang beribadah gagal, bentrokan pun terjadi. Massa semakin banyak hingga terjadi pembakaran kios hingga merembet ke mushola. Pada akhirnya aparat melepaskan tembakan hingga melukai 12 korban dan 1 orang meninggal dunia.

Seketika banyak simpang-siur informasi tersebar mengenai penyebab terjadinya insiden ini melalui situs-situs berita online nasional. Misalnya saja, beredar pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla dari cnnindonesia.com yang menyatakan bahwa penyebab insiden ialah pengeras suara (speaker). (more…)

PERNYATAAN SPARTAKUS INDONESIA TENTANG HAK ASASI MANUSIA Dalam Peringatan Hari HAM Internasional 2014

Hak Asasi Manusia adalah hak dasar, yang melekat dalam diri manusia sejak ia memasuki kehidupan. Hak ini sakral, tidak boleh diabaikan, tidak boleh dilanggar, dan tidak boleh dipermainkan. Dalam bahasa Iman Kristen, Hak Asasi Manusia merupakan unsur konstitutif manusia yang diciptakan sebagai imago Dei alias citra Allah.

Hak Asasi Manusia meliputi: hak untuk hidup, hak untuk menganut kepercayaan seturut dengan suara hati, hak untuk terbebas dari ketakutan karena teror dan/atau intimidasi, dan hak untuk meraih kebahagiaan hidup. Terpenuhinya hak-hak tersebut mengisyaratkan masyarakat yang hidup dalam kemerdekaan/kebebasan (liberty), kesetaraan (equality), dan persaudaraan (fraternity), serta keadilan (justice) dan perdamaian (peace). (more…)

Pernyataan Politik SPARTAKUS INDONESIA Sehubungan dengan Kenaikan Harga BBM November 2014

BBM yang “sampai kepada kita” sehari-hari sebagian merupakan produksi nasional dan sebagian lagi impor. Dari keseluruhan produksi nasional, 84% dikuasai oleh 10 perusahaan asing (Caltex, British Petroleum, CNOOC, Connocophilips, Total Fina/ELF, Unocal, VICO, Exonmobil, EXSPAN, Petrocina). Dengan kata lain, tinggal 16% yang dikuasai negara via Pertamina. Dari 16% sebagian untuk diekspor, sebagian untuk kebutuhan dalam negeri. Untuk itu, impor BBM tidak terelakkan.

Baik ekspor maupun impor, harga BBM (1) tergantung pada atau ditentukan oleh pasar dunia; dan (2) kurs rupiah terhadap dollar. Sepintas sudah bisa diraba: harga BBM tidak terjamin tetap. Fluktuatif. Dalam kenyataannya, sejak 1980 hingga sekarang, sudah 15 kali perubahan harga BBM, dengan 13 di antaranya mengalami kenaikan. Sementara persediaan minyak bumi di seluruh dunia semakin menipis (kecuali enerji alternatif dikembangkan secara masif), harga BBM akan menjadi “korban” mekanisme pasar. Rakyat Indonesia, terutama rakyat pekerja, dipastikan akan turut menjadi korban. (more…)

Pernyataan Politik SPARTAKUS Indonesia Tentang Pemilihan Presiden 2014

SEHUBUNGAN dengan Pemilihan Presiden 9 Juli 2014, SPARTAKUS Indonesia menyatakan:

Pertama, sebagai bagian dari rangkaian Pemilihan Umum, Pilpres 2014 adalah ajang persaingan di dalam kelas borjuis nasional Indonesia guna meraih kendali atas Negeri dan Rakyat Indonesia. Dalam persaingan itu, borjuis nasional terbagi dalam dua kubu: kubu Prabowo-Hatta dan kubu Jokowi-Jusuf Kala.

Kedua kubu sama-sama menampilkan diri sebagai penerus Bung Karno, salah seorang proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia. Prabowo tampil dengan gaya berpidato yang berapi-api seperti Bung Karno, namun dengan isi konseptual yang sejalan dengan penguasa Orde Baru, diktator Soeharto. Ia menegaskan mutlak perlunya pemimpin yang kuat dan sanggup memakmurkan seluruh rakyat Indonesia. Seperti Soeharto, Prabowo mengusung kapitalisme ala negara kesejahteraan berwajah Leviathan. (more…)

Pernyataan Sikap: Obor Marsinah

Nyalakan Obor Marsinah

PERNYATAAN SPARTAKUS INDONESIA
tentang Gugurnya Marsinah, Perempuan Buruh Pejuang Keadilan

8 Mei 1993, Marsinah gugur sebagai kusuma proletariat di pangkuan Ibu Pertiwi yang subur namun kurus tak kuasa memberi makan anak-anaknya karena dihisap oleh kapitalisme dan dijarahrayah oleh imperialisme.

Dalam pandangan SPARTAKUS Indonesia, gugurnya Marsinah harus dilihat dalam konteks segitiga penindasan: Militerisme, Patriarki, dan Kapitalisme. Militerisme dan Patriarki berdiri di atas basis formasi sosial/tatanan ekonomi-politik Kapitalisme. (more…)