Politik

Pernyataan Sikap SPARTAKUS Indonesia tentang Kekerasan yang Terjadi di Tolikara 17 Juli 2015

Pernyataan Sikap SPARTAKUS Indonesia tentang Kekerasan yang Terjadi di Tolikara pada saat Idul Fitri 17 Juli 2015

Pada 17 Juli 2015, tepatnya pada saat umat Muslim melaksanakan Ibadah Sholat Id Idul Fitri di sebuah mushola di Tolihara, sekumpulan massa mendatangi mushola tersebut dan berniat membubarkan ibadah yang sedang berlangsung. Tak lama kemudian, setelah negosiasi dengan aparat dan jemaah yang sedang beribadah gagal, bentrokan pun terjadi. Massa semakin banyak hingga terjadi pembakaran kios hingga merembet ke mushola. Pada akhirnya aparat melepaskan tembakan hingga melukai 12 korban dan 1 orang meninggal dunia.

Seketika banyak simpang-siur informasi tersebar mengenai penyebab terjadinya insiden ini melalui situs-situs berita online nasional. Misalnya saja, beredar pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla dari cnnindonesia.com yang menyatakan bahwa penyebab insiden ialah pengeras suara (speaker). (more…)

Pernyataan Politik SPARTAKUS INDONESIA Sehubungan dengan Kenaikan Harga BBM November 2014

BBM yang “sampai kepada kita” sehari-hari sebagian merupakan produksi nasional dan sebagian lagi impor. Dari keseluruhan produksi nasional, 84% dikuasai oleh 10 perusahaan asing (Caltex, British Petroleum, CNOOC, Connocophilips, Total Fina/ELF, Unocal, VICO, Exonmobil, EXSPAN, Petrocina). Dengan kata lain, tinggal 16% yang dikuasai negara via Pertamina. Dari 16% sebagian untuk diekspor, sebagian untuk kebutuhan dalam negeri. Untuk itu, impor BBM tidak terelakkan.

Baik ekspor maupun impor, harga BBM (1) tergantung pada atau ditentukan oleh pasar dunia; dan (2) kurs rupiah terhadap dollar. Sepintas sudah bisa diraba: harga BBM tidak terjamin tetap. Fluktuatif. Dalam kenyataannya, sejak 1980 hingga sekarang, sudah 15 kali perubahan harga BBM, dengan 13 di antaranya mengalami kenaikan. Sementara persediaan minyak bumi di seluruh dunia semakin menipis (kecuali enerji alternatif dikembangkan secara masif), harga BBM akan menjadi “korban” mekanisme pasar. Rakyat Indonesia, terutama rakyat pekerja, dipastikan akan turut menjadi korban. (more…)