Bolshevik

Dari Marx Ke Lenin

Seri Sosialisme Dari Bawah (5)

Embed from Getty Images

DARI interaksi dan konflik di antara berbagai cara-pandang radikal yang muncul sebagai respons terhadap dampak Revolusi Prancis dan Revolusi Industri di Inggris, hanya satu cara-pandang yang memadukan (i) komitmen terhadap demokrasi-populer dan perekonomian sosialis dengan (ii) pemahaman bahwa hanya klas buruhlah yang dapat mewujudkan suatu masyarakat baru yang bebas dan berkelimpahan. Cara-pandang tersebut, yakni Sosialisme dari Bawah, dicetuskan oleh Karl Marx. Akan tetapi, dalam kurun waktu setengah abad setelah kematiannya (1883), cara pandang Marxis mengalami perubahan-perubahan dan pertentangan-pertentangan yang sangat hebat.

Sepanjang dekade 1890-an dunia kapitalis memasuki masa ekspansi ekonomik selama 20 tahun. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, sebagian besar kaum buruh mengalami perbaikan-perbaikan yang riil dalam standard-standard hidup mereka. Dalam jumlah yang sangat besar, kaum buruh ikut dalam serikat-serikat buruh dan partai-partai sosialis. Banyak di antara serikat-serikat buruh dan partai-partai sosialis itu dipengaruhi oleh idea-idea Marxis. Misalnya di Jerman. (more…)

Citra Revolusi

Seri Belajar Sosialisme Ilmiah

TIGA: CITRA REVOLUSI

Seperti Apakah yang Dinamakan Revolusi itu?

Revolusi itu isinya amuk-amukan, bakar-bakaran, gebuk-gebukan, pertumpahan darah. Rusuh, ngeri. Makanya, jangan sampai deh terjadi revolusi. Begitulah kiranya anggapan sementara orang tentang revolusi. Benarkan demikian?

image

Begini. Pertama dan terutama, revolusi adalah puncak sekaligus akibat yang tidak terelakkan dari seluruh periode krisis sosial yang semakin parah dan mobilisasi-mobilisasi massa yang semakin hebat. Ketika krisis sosial mencapati titik didih, jutaan rakyat jelata, orang biasa, yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman politik, tumpah-ruah memenuhi panggung politik guna mencari suatu solusi atas persoalan-persoalan mereka yang semakin mendesak. Inilah yang kita maksud dengan revolusi. Revolusi bukan konspirasi atau komplotan dari segelintir orang radikal yang menyandang senjata!

(more…)

Leon Trotsky: Berjuang Melawan Stalinisme

Pada 31 Desember 1991, Uni Soviet secara resmi dinyatakan bubar. Uni Soviet runtuh. Sementara orang mengatakan bahwa keruntuhan Uni Soviet adalah bukti bahwa Sosialisme telah gagal. Betapa tidak. Sejak keruntuhan Uni Soviet, segelintir minoritas multi-jutawan yang mengendalikan dunia terus berusaha mengajari kaum buruh dan kaum muda: tidak ada alternatif bagi kesenjangan, kemelaratan, dan kekacauan pasar; kapitalisme global adalah satu-satunya sistem yang bisa berjalan. Mereka ingin kita percaya bahwa upaya apapun untuk menyingkirkan kapitalisme akan menghasilkan kediktatoran, barisan panjang orang-orang yang mengantri roti, dan pada akhirnya keruntuhan. Seperti yang telah terjadi di Rusia!

Stalin dan Trotsky

Tapi, tunggu dulu. Betulkah sistem yang runtuh di Rusia pada akhir 1991 itu benar-benar sistem Sosialis? Memang, di sana bendera merah pernah berkibar, bintang merah pernah mengangkasa, dan patung Lenin pernah berdiri tegak. Tapi sistem yang bercokol sekian lama di Rusia sangatlah jauh dari Sosialisme! Sesungguhnya, hingga 1991 para penguasa Uni Soviet telah menginjak-injak setiap prinsip dari Revolusi Sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan Trotsky pada 1917.

Uni Soviet bukan Sosialis; ia Stalinis! Apa bedanya? Mungkin begitu Saudara bertanya. Izinkan kami menjawabnya. Kita mulai dengan membuat perbandingan. (more…)